Action
without philosophy Is a lethal weapon;
Philosopy
without action Is worthless.
We
only have one future,
And
it will be made of our dreams,
If
we have the courage
To
challenge convention
#Soichiro
Honda
Mari Kita pelajari lebih dulu Nyeri itu Apa?
Nyeri sendiri adalah sebuah mekanisme pertahanan tubuh sebagai respon terhadap adanya sensasi penyebab nyeri.
Klasifikasi Nyeri
1.Nyeri Akut: nyeri yg tidak berlangsung lama.
Mekanisme Nyeri
Gambar 2: Analgesik (antinyeri)
Sekarang Bagaimanakah Radang Itu Terjadi?
Radang (inflamasi) terjadi sebagai respon pertahanan tubuh yang bersifat non-spesisifik (bersifat umum) untuk menetralisir atau menghancurkan mikroba atau benda asing dalam proses penyembuhan sebagai mekanisme pertahanan tubuh. (1) Jika sebuah benda asing menusuk ke dalam tubuh, misalnya melalui kulit, dan disertai zat patogen, maka sel darah putih mengenalinya dan mengeluarkan mediator kimiawi, (2) Sel darah menggumpal, (3) Sel darah putih melakukan phagositosis terhadap zat asing tadi, (4) Proses phagositosis terjadi.
Obat Antinyeri (Analgesik)
Obat Antiradang (Antiinflamasi)
Obat Antiinflamasi meniadakan radang (inflamasi ) namun bukan disebabkan karena infeksi oleh mikroba (non-infeksi).
Obat Panas (Antipiretik)
Nyeri sendiri adalah sebuah mekanisme pertahanan tubuh sebagai respon terhadap adanya sensasi penyebab nyeri.
Klasifikasi Nyeri
1.Nyeri Akut: nyeri yg tidak berlangsung lama.
- Nyeri permukaan: sumbernya luka dari luar, iritasi bahan kimia
- Nyeri somatis: sumbernya luka dari dalam tubuh, karena injeksi
- Nyeri Viseral: sumbernya luka dari dalam organ tubuh, apendik
Mekanisme Nyeri
Suatu
gejala penyakit yang fungsinya memberikan tanda bahaya tentang adanya
gangguan di tubuh seperti peradangan, infeksi, kejang otot.
Sebab-sebab rasa nyeri adalah rangsangan MEKANIS atau KIMIAWI yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan dan melepaskan zat tertentu yang disebut MEDIATOR RASA NYERI.
Mediator Nyeri itu antara lain :
Sebab-sebab rasa nyeri adalah rangsangan MEKANIS atau KIMIAWI yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan dan melepaskan zat tertentu yang disebut MEDIATOR RASA NYERI.
Mediator Nyeri itu antara lain :
Gambar 1: Pembentukan mediator nyeri di dalam tubuh |
- Histamin
- Serotonin
- Ion Kalium
- Plasmakinin
- Prostaglandin
Gambar 2: Analgesik (antinyeri)
Sekarang Bagaimanakah Radang Itu Terjadi?
Gambar 3: Terjadinya radang (inflamasi)
Mekanisme InflamasiRadang (inflamasi) terjadi sebagai respon pertahanan tubuh yang bersifat non-spesisifik (bersifat umum) untuk menetralisir atau menghancurkan mikroba atau benda asing dalam proses penyembuhan sebagai mekanisme pertahanan tubuh. (1) Jika sebuah benda asing menusuk ke dalam tubuh, misalnya melalui kulit, dan disertai zat patogen, maka sel darah putih mengenalinya dan mengeluarkan mediator kimiawi, (2) Sel darah menggumpal, (3) Sel darah putih melakukan phagositosis terhadap zat asing tadi, (4) Proses phagositosis terjadi.
Obat Antinyeri (Analgesik)
Gambar 4 : Kerja Obat Analgesik
ANALGETIK , disebut juga obat penghilang rasa nyeri adalah : Zat yang mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Bersifar simptomatis: menghilangkan gejala saja.Obat Antiradang (Antiinflamasi)
Gambar 5 : Kerja Obat Antiinflamasi
Obat Antiinflamasi meniadakan radang (inflamasi ) namun bukan disebabkan karena infeksi oleh mikroba (non-infeksi).
Obat Panas (Antipiretik)
Gambar 6: Kerja Obat Antipiretik
MEKANISME AKSI ANALGESIK-ANTIINFLAMASI
Saat dikonsumsi, obat analgesik ini bekerja di pusat
pengatur suhu yang terletak pada batang otak. Selain itu mampu melebarkan
pembuluh darah kulit dan memicu produksi keringat sehingga semakin banyak panas
yang dibuang. Selain bekerja pada susunan syaraf pusat, analgesik dapat
mencegah pembentukan prostaglandin, yakni zat yang menimbulkan rasa nyeri dan
peningkatan suhu tubuh.
Keberadaan Antipiretik Dalam Tubuh
Menguntungkan
Karena dengan demam
berarti pertumbuhan bakteri terhambat. Selain itu aktivitas fagositosis bakal
meningkat pula.
Merugikan
Karena tiap suhu tubuh meningkat 1o C saja, konsumsi oksigen akan meningkat dan berarti kebutuhan kalori meningkat sebanyak 13 %.
Selain itu katabolisme alias pemecahan otot juga meningkat.
Karena tiap suhu tubuh meningkat 1o C saja, konsumsi oksigen akan meningkat dan berarti kebutuhan kalori meningkat sebanyak 13 %.
Selain itu katabolisme alias pemecahan otot juga meningkat.
MEKANISME DEMAM
Gambar 7: Mekanisme pengaturan suhu tubuh |
Demam, jika terjadi dalam tubuh dan tidak dicegah akan mengganggu proses metabolisme tubuh, karena itu perlu diatasi dengan penggunaan obat antipiretik.
MEKANISME TERJADINYA KERJA OBAT
Gambar 8 : Mekanisme kerja obat analgetik-antiinflamasi |
NSAID : Non-steroid AntiInflamasi Drug (obat antiinflamasi non-steroid). Bekerja menghambat kerja enzim siklooksigenase, non-selektif artinya mempengaruhi siklooksigenase 1 (cox-1) dan siklooksigenase 2 (cox-2). NSAID selektif artinya hanya bekerja secara selektif terhadap cox-2 sehingga prostglandin (mediator nyeri) tidak terbentuk.
Skema Penanganan Nyeri
Gambar 9 : Tahapan penanganan nyeri. Indeksi Penyembuhan Manusia (IPM) |
Penggolongan Obat Analgetik-Antiinflamasi
Gambar 10: Klasisifikasi Obat Analegesik-Antiinflamasi |
SAID : Steroid AntiInflamasi Drug (obat Antiinflamasi Steroid)
Gambar 11: Golongan Obat ANtiinflamasi Non-Steroid Non-Spesifik |
- Target Aktivasi Obat (TAO): enzim siklooksigenase (COX).COX berperan dalam sintesis mediator nyeri - Progstglandin (PG)
- Mekanisme Kerja Obat (MKO): mengeblok pembentukan prostaglandin (PG) ® menginhibisi enzim COX pada daerah yang terluka sehingga mengurangi pembentukan mediator nyeri
- Efek Samping Obat (ESO) :
Gambar 12: Golongan obat non-steroid selektif |
- Meningkatkan resiko kekambuhan asma
- Pendarahan
- Gangguan ginjal, gangguan lambung
NSAID: Non-Steroid AntiInflamasi Drug (Obat Antiinflamasi Non-Steroid)
TAO : korteks adrenal mengeluarkan hormon steroid ke sirkulasi darah. Hormon Steroid ada MKO : menghambat enzim phospholipase A2 sehingga tidak terbentuk asam arakidonat.
ESO : Moon face, buffalo hump Hipertensi, Osteoporosis, Peningkatan berat badan
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 13: Golongan opiat |
- Anonim (Editor: Sulistia Gan Gunawan). 2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Universitas Indonesia.
- Cosman, Felicia. 2009. Osteoporosis. Yogyakarta: B-First.
- Goodman & Gilman’s. 2001. The Pharmacological Basis of Therapeutics.
- Stringer, Janet. 2008. Konsep Dasar Farmakologi. Jakarta: ECG.
- Habib. Analgetik Antipiretik. www.habib.blog.ugm.ac.id. Diakses pada 22 November 2012.
- Krisnamurti, Deni. Memilih Analgetik Antiinflamasi. www.denikrisna.wordpress.com. Diakses pada 23 November 2012
~denata