Selasa, 20 Desember 2011

Sejarah Kimia Medisinal dan Penemuan Obat (bagian 2):Perkembangan Baru Kefarmasian

PEMISAHAN FARMASI DAN KEDOKTERAN

Farmasi merupakan profesi sebagai fungsional yang tidak dipisahkan dari kesehatan. Pada awalnya praktek ini bersumber pada keahlian seseorang yang meliputi pengenalan penyakit dan pengobatan. Dapat dikatakan farmasi bersumber juga dari kedokteran.
Tetapi sejak tahun 1240 M, secara resmi farmasi terpisah dari kedokteran, ketika ada perintah dr raja Jerman Frederick II utk mengatur pekerjaan kefarmasian (di bawah pemerintahannya yang disebut Two Sicilies Dekritnya yang membagi 2 profesi tersebut dan mengakui bahwa farmasi membutuhkan ilmu, keterampilan, inisiatif dan tanggung jawab yang khusus, jika diinginkan terjaminnya pengaturan yang memadai terhadap obat untuk manusia. Ahli farmasi terikat sumpah untuk menyediakan obat yang dapat diandalkan dan mempunyai mutu yang uniform sesuai dengan keahliannya. Bentuk eksploitasi apapun terhadap pasien melalui hubungan bisnis antara ahli farmasi dan dokter dilarang.


PERKEMBANGAN PRAKTEK KEFARMASIAN

Perkembangan dunia farmasi dapat dibagi menjadi farmasi berorientasi produk dengan keahlian berupa keahlian meracik (the art of compounding), kemudian menjadi keahlian memproduksi obat (industrial pharmaceuticals), lalu penyediaan obat (medicine provider), kemudian bergeser menjadi farmasi berorientasi pelayanan dengan keahlian berupa informan obat (medicine informan) hingga ke arah pelayanan kefarmasian berorientasi pasen yang dikenal dengan pharmaceutical care.
Industri farmasi sering diartikan dengan :
- Riset obat2an
- Perusahaan/pabrik farmasi yg menyediakan obat utk diracik atau dlm bentuk obat siap pakai
Beberapa industri khusus membuat obat paten atau obat yg dijual bebas & diiklankan langsung kepada umum.
Industri lainnya khusus menghasilkan obat gol tdk bebas utk diberikan melalui R/ dokter, dipromosikan hanya kepada tenaga kes dalam bidang pengobatan saja
Adapula industri yang memproduksi kedua gol obat tersebut di atas.

Di AS di industri farmasi berkembang pesat selama PD II dan pada tahun-tahun berikutnya, penyebabnya antara lain:
-Kesulitan pengangkutan dari luar negeri
-Tidak diperolehnya obat dr sumber terdahulu
-Naiknya kebutuhan obat, terutama yg mempunyai kemampuan menyelamatkan hidup manusia, salah satu diantaranya adalah Penisilin (yang dapat diperoleh diperdagangan tahun 1944, 15 tahun setelah penemuannya oleh Sir Alexander Fleming di Inggris. Penemuan obat2an setelah perang terus berlangsung, diantaranya
Vaksin polio, campak, & influenza. Penggolongan obat secara farmakologi dikembangkan dalam periode ini, termasuk obat hipoglikemi oral yang efektif terhadap DM tertentu; obat antineoplastik; obat imunosupresan; kontrasepsi oral dan sejumlah penenang (tranquilizer) & antidepresan.
Umumnya riset dasar dan terapan yang mengarah ke pengembangan obat baru dilakukan oleh perusahaan besar.
Obat baru juga diciptakan di lab penelitian oleh lembaga penelitian atau lembaga akademis yang tidak mencari untung.



SUMBER-SUMBER OBAT BARU

Obat baru dapat ditemukan secara kebetulan atau hasil pencarian dari berbagai sumber bahan alam atau diciptakan secara sintetis dalam laboratorium. Sumbangan besar yang tertentu dalam terapi obat modern dapat disebabkan oleh perubahan-perubahan yang dihasilkan dari obat tradisional yang berasal dari tumbuh-tumbuhan,misalnya :
-Zat kimia reserpin sebagai antihipertensi hasil isolasi dari obat tradisional Rauwolfia serpentina
-Vinca rosea sbg antidiabet
-Vinblastin & vincristin hasil ekkstraksi dari tanaman mempunyai efek antitumor
Sesudah diisolasi dan diketahui struktur dari zat aktif dalam tanaman, ahli kimia organik dapat menciptakan kembali zat-zat tersebut secara sintetik diantaranya dengan menggunakan bahan kimia alam sebagai bahan baku dalam pembuatan struktur-struktur kimia yang sedikit berbeda dengan cara memanipulasi molekul. Struktur baru disebut obat semi-sintetik, dapat memiliki aktivitas farmakologi yang sedikit atau sama sekali berbeda dari zat asalnya, tergantung dari sifat dan besar bahan kimianya. Kandungan lain dari tanaman yang tidak aktif atau kurang penting secara terapeutik, mungkin dpt digunakan dlm proses sintesis untuk menghasilkan obat penting dengan aktivitas farmakologi yang nyata,
Contohnya : berbagai spesies dari Dioscorea (ubi Meksiko) mengandung inti kimia yang disebut “steroid” sebagai bahan dasar untuk hormon, seperti kortison, estrogen dan hormon kelamin wanita yang dibuat semisintetik.
Sebagai sumber obat baru juga dapat berasal dari binatang misalnya dari jaringannya atau melalui proses biologi, diantaranya ekstrak tiroid, insulin dan hormon pituitari diperoleh dari kelenjar endokrin sapi, kambing dan babi sebagai terapi substitusi dalam tubuh manusia. Urin dari kuda betina hamil merupakan sumber estrogen yang kaya.Diketahuinya rumus masing-masing hormon menjadi petunjuk untuk membuat berbagai senyawa sintetik dan semisintetik yang mempunyai aktivitas seperti hormon, misalnya kontrasepsi oral.
Produk biologi seperti vaksin, serum, antitoksin berasal dari binatang, misalnya :
-Vaksin poliomyelitis dari kultur jaringan kera
-Vaksin gondok & influenza dari cairan embrio ayam
-Vaksin cacar air dalam embrio bebek
Produksi antibiotik dengan merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang spesifik, seperti penisilin, streptomisin, kloramfenikol.Membuat antibiotik semisintetik melalui pengetahuan struktur kimia & aktivitas senyawa.
Teknik rekayasa genetika, yaitu dengan memanipulasi sub-mikroskopik dari double helix mata rantai kehidupan berbentuk spiral DNA akan menghasilkan :
 produk yang lebih murni
 produk yang belum dikenal dengan biaya lebih murah dan hasilnya akan lebih banyak
Dua teknologi dasar pada pengembangan obat baru dengan teknik rekayasa genetika adalah
- Produk rekombinasi DNA
- Monoklonal antibodi
 kemampuan mengerahkan & membuat protein yang merupakan suatu sumber obat(protein terbuat dari rantai asam amino yang panjang, urutan dan rongga konfigurasinya memberikan sejumlah kemungkinan yang baik dalam pengembangan obat baru).
Yang paling mendasar dari kedua teknik ini adalah rekombinasi DNA.

REKOMBINASI DNA

dapat memproduksi hampir semua protein. Melalui teknik ini dapat mencangkok bahan genetik dari spesies yang lebih tinggi, seperti manusia kepada bakteri yang lebih rendah disebut juga gene splicing (dapat menyebabkan organisme yang lebih rendah membuat protein dan tidak sebaliknya).
Produk semacam ini, a.l insulin manusia, hormon pertumbuhan manusia, dan interferon
sanggup memproduksi vaksin-vaksin baru dan sangat murni serta produk-produk biologi lainnya.

MONOKLONAL ANTIBODI
Pembuatannya sepenuhnya diselenggarakan oleh sel spesies yang lebih tinggi termasuk pada pasien. Memanfaatkan kesanggupan sel-sel yang berpotensi membuat antibodi yang diperlukan dan menstimulasi pembuatan antibodi yg murni.Antibodi ini mempunyai kemampuan memerangi sasaran yang spesifik.

Sebagai sumber obat baru yg paling umum pada saat ini berasal dari senyawa organik sintetik yang dibuat dengan memodifikasi kimia dari struktur yang dikenal atau dari senyawa organik sintetik yang benar-benar baru. Seringkali obat baru menimbulkan efek yang tidak diharapkan. Zat-zat kimia baru yg ditemukan, di AS sebelum dipasarkan harus mendapat persetujuan dr FDA (Food & Drug Administration) terhadap keamanan & khasiatnya.sedang di Indonesia yang berfungsi sepert lembaga ini adalah Badan Pengawasan Obat & Makanan (Badan POM).
Jika menunjukkan manfaat yg cukup, zat tersebut disertakan dalam kompendia resmi dan bila terbukti lebih unggul dari obat yang lebih lama, zat tersrbut dapat menggantikan obat-obat lama dalam praktek kedokteran.

PENGEMBANGAN & PEMASARAN PRODUKSI OBAT

Pengembangan suatu obat baru memerlukan waktu 5 tahun atau lebih setelah isolasi atau sintesis dr suatu bhn obat baru sebelum obat tsb menjadi produk sed farmasi siap pakai. Bahan obat baru diproduksi dgn sintesis kimia organik, fermentasi atau ekstraksi, hrs diolah dlm jumlah yg cukup utk memenuhi produksi bentuk sed dlm skala besar. Kegiatan produksi ini dilakukan oleh ahli kimia tehnik & ahli kimia organik dr kelompok proses pengembangan & penelitian. Dlm mengembangkan produksi sediaan farmasi dlm skala besar disamping ahli farmasi, juga banyak melibatkan tenaga lain dari berbagai disiplin ilmu (ilmuwan & teknisi) :
- Tehnik Kimia
- Mesin
- Pengawasan mutu
- Listrik
- Komputerisasi
- Tenaga pemeliharaan lainnya.
Penyelidikan sec luas hrs dilakukan pd tingkatan pengembangannya untuk mendapatkan :
Stabilitas fisik & kimia hsl produksi
Stabilitas obat dlm kemasan
Departemen hukum aktif dlm perlindungan paten obat baru & penetapan nama mereknya
Departemen hukum bekerjasama dgn Depkes dlm mengembangkan bahan pustaka, pembuatan label & promosinya yg melibatkan :
- Ahli literatur
- Seni & cetakan
- Supplier kemasan
- Ahli pemasaran
- Bagian keuangan
- Tenaga penjualan
Begitu obat diiklankan & dipromosikan melalui media, surat2 langsung, atau detailing langsung, obat2 ini dikirim dari industri ke distributor, ke RS & masy kesehatan. Dengan dibuatnya resep pertama oleh dokter utk memakai obat tsb, dibelinya obat oleh masy atau lembaga2 farmasi, & dipakainya obat itu oleh pasien, maka obat ini memasuki armada obat-obatan terapi. Standar keamanan & efektivitas suatu obat sangat penting dalam pembuatan produk farmasi. Thn 1938 obat baru Sulfanilamid dlm bentuk eliksir dilarutkan dlm dietilen glikol menyebabkan sekitar 100 orang meninggal dunia krn efek toksik dr pelarutnya disadari pentingnya formulasi produk yg benar & melalui uji farmakologi yg teliti dr zat berkhasiat dan produk jadi.Di AS dibentuk FDA utk mengatur & memberlakukan UU Food Drug & Cosmetic pd th 1938.

-Denata-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar